16 September 2008

Menghitung Dengan Ilmu Falak

Kata falak berasal dari bahasa arab yang artinya “lingkaran langit dan cakrawala”. Kata falak disebut dalam al Qur’an 2X yakni (QS.21:33,36:40), dengan makna garis edar atau orbit. Secara terminology , falak adalah ilmu tentang lintasan benda-benda langit, matahari,bula, bintang dan planet-planetnya.

Dalam literatur klasik, ilmu falak sering disebut dengan ilmu hisab, atau dapat disejajarkan dengan ilmu astonomi. Studi ilmu falak kurang diminati oleh kaum muslim, padahal setiap hendak beribadah, menentukan waktu-waktu sholat, memulai puasa, berhari raya, ibadah haji, dsb, sangat tergantung pada akurasi perhitungan (ilmu)falak/hisab. Keperluan terhadap ilmu ini praktis dan pragmatis, karena turut menentukan sah-nya amal ibadah, meliputi:penentuan arah kiblat(QS.2:144), waktu Sholat(QS.4:103, 17:78), 1 Syawal (Idul Fitri), 10 Dzul-Hijjah (Idul Adha),Kepastian awal bulan Qomariah, dan hari – hari besar lainnya.

Pada abad kejayaan islam, tokoh (ahli) ilmu falak telah memberikan kontribusi bagi dunia ilmu falak terkemuka adalah “Abu Jafar Muhammad bin Musa Al –Khawarizmi (210-H/825-M), penulis kitab Al-Mukhtasarfi Hisab al-Jabr wal-Muqobalah”. Cendikiawan Eropa bernama Robert Chester (1140M) Menterjemahkannya kedalam bahasa latin, kemudian disalin lagi kedalam bahasa Inggris oleh Federick Rosen (1831-M).

Hisab Hakiki (ijma’Qoblaal-Ghurub)

Pergantian hari atau tanggal terjadi pada saat Ghurub (terbenam)matahari. Hal ini berdasarkan AL-Quran

Ijtima adalah satu waktu ketika bulan dan matahari terletak pada posisi garis bujur yang sama, bila dilihat dari arah timur atau barat.

Hari menurut islam dimulai sejak terbenam matahari. Jika Ijtima terjadi sebelum terbenam matahari, maka malam hari itu sudah dianggap bulan baru, Sedangkan jika ijtima terjadi setelah matahari terbenam maka malam itu dan keesokkan harinya ditetapkan sebagai hari terakhir dari bulan yang sedang berlangsung. Ijtima menurut pemahaman ini adalah pemisah antara dua bulan Qomariah.

Hisab Urfiy

Adalah sistem perhitungan hisab/kalender yang didasarkan pada peredaran rata-rata bulan mengelilingi matahari dalam setahun = 365-h. 05-j. 480d, maka perhitungan hisab urfiy berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi tiap bulan = 29-h. 12-j. 44-m. 03-d.

Bumi sebagai planet matahari, dan bulan sebagai satelit bumi semua beredar dalam falaknya masing masing diangkasa. Jika kita cermati hisab urfiy buat tahun hijriah itu, maka hitungannya melalui tiga daur sbb:

1. Tiap bulan -29-h.12-j.44-m.03-d-x1-th = 354-h

2. Lebih -08-j.48-m.08-d.x30th=10.631-h

3. Lebih -18-m .x80-th=80-th=1.440-m:60-m=24-j=1-hari

Huruf yang bertitik adalah : tahun kabisat (355)hari, dan yang tak bertitik adalah tahun bashitah (354) hari. Dengan demikian tahun kabisat terletak pada tahun ke 2.0.7.10.13.15.18.21.24.26.29. tahun tasbitah terletak pada tahun ke1.3.4.6.8.9..11.12.14.16.17.19.20.22.23.25.27.28.30

Contoh

Tahun 1417 mempunyai bilangan tahun 7 (1417:30=47 daur , sisa 7 tahun), maka tahun 141 adalah tahun kabisah =355 hari. Bulan – bulan tertentu ditetapkan = 6x30 = 180 hari , sedangkan bulan lainnya = 6.29= 174 hari (kecuali pada tahun kabisah bulan ke 12 Dzul Hijjah = 0 hari. Hisab urfiy tidak hanya dipakai di Indonesia akan tetapi sudah digunakan diseluruh dunia islam sjak zaman khalifah Umar bin Khothob di Madina.

Tahun sebelumnya : 621

Data yang ada : 621:195.15=0000

Data daur 000:354.22=0001.354(+ pecahan)

Jumlah uraian : 549.37=0001

Dikurangi setahun : 365

Jumlah uraian sisa : 184.37=001.354

Dikurangi : 194.37

Sisa : 169.23

Ditambah data syuhur : jan – 15 jul 196

Jumlah : 365.23

Dikurangi data : Muhrm-Dzul 354

Sisa : 011.23

Selisih gregorius : 010

Penyesuaian : Muharram = 0001.001.23(pecahan belum 1 hari ). Maka hari kamis :

Tanggal 1 Muharram-1 Hijriah = 15 Juli 622 Miladiyah

Nasi Goreng Babat

NASI GORENG BABAT

Bahan-bahan:

- 150 gr nasi dingin
- 200 gr babat
- 1 batang daun bawang
- 2 sdm minyak goreng

04 September 2008

panen pahala euy..........

alhamdulillah kita sudah memasuki hari ke 4 bulan ramadahan.......
Bulan Ramadhan adalah bulan yan penuh barokah dan bulan yang paling mujarab bila kita mempunyai keinginan maka minta lah kepada NYA maka niscaya akan dikabulkan.
Dibulan ini pula waktunya kita panen beasar atau panen raya pahala dimana pahala dibulan Ramadhan dilipat gandakan yang sunnah apabila dikerjakan setara dengan fardhu pahalanya dan yang paling dasyat lagi ada malam seribu bulan atau biasa yag kita sebut malam laitul Qodar malam yang lebih mulia dari malam seribu malam.
sebagai contoh kita melakukan sholat sunnah pada malem tersebut maka kita dapat pahala setara dengan melakukan sholat malam seribu bulan wa asyik ndak tuch heheheheheh
ini beberapa hadist yang dapat kita terapkan dibulan ramadhan......
1. Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
2. “Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”

3. “Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”

4. “Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

5. “Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).